eNgKoOnG

ASSALAMMUALAIKUM
SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT AL_HABIB TILE

Kamis, 22 November 2012

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR


NAMA        : NOVEL FIRDAUSNPM           : 1A111518
KELAS       : 5 KA 28

Kasus :
pemerintah melakukan pelebaran jalan, guna lebih menggerakkan roda perekonomian di daerah, untuk merealisasikan hal tersebut, dilakukan pembebasan sejumlah lahan milik warga, pemerintah akan mengganti rugi atas pembebasan tersebut, namun sejumlah warga menolak karena ganti rugi yang akan diberikan tidak sebanding dengan nilai jual tanah. Menurut anda, kepentingan mana yang harus diutamakan, kepentingan pribadi atau publik? jelaskan penyelesaiannya?
Tanggapan :
Menurut saya kepentingan publik harus diutamakan daripada kepentingan pribadi, seperti kepentingan publik dalam pembangunan. Pembangunan itu penting dimana itu upaya manusia dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesahjeteraan hidup yang dimanisfestasikan pada kebijakan publik, seperti pelebaran jalan untuk kepentingan publik. untuk pelebaran jalan diperlukan pembebasan lahan atau tanah, dimana masalah tanah menyangkut hak rakyat paling mendasar selain ada nilai ekonomis dan fungsi sosial,oleh karena itu kepentingan pribadi atas tanah sering dikorbankan untuk kepentingan publik, ini dilakukan dengan cara pelepasan tanah dengan uang atau tanah atau lahan atau fasilitas.  Namun masih banyak kendala karena belum terjadi kesepakatan soal ganti rugi pembebasan lahan. Untuk pelaksanaan pembebasan lahan atau tanah perlu diperhatikan peran dan fungsi tanah dalam kehidupan manusia serta prinsip penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah atau lahan dan dengan cara yang seimbang dan ditempuh jalan musyawarah dengan pemegang hak atas lahan, dilakukan dengan undang-undang pemerintah yaitu pencabutan hak atas tanah, namun seringkali dengan cara itu belum terjadi kesepakatan karena pemegang hak tanah kurang mengerti hukum dan tidak suka dengan undang-undang dan nilai ganti ruginya.  Dengan kasus ini diperlukan pembicaraan antara tim proyek dan instansi pemerintah yaitu meningkatkan keberpihakan instansi pemerintah seperti gubernur dengan penghormatan terhadap pemegang hak tanah dengan mengedepankan sosialisasi, negoisasi, dan pemberian kompensasi yang lebih kompeherensif.  Karena umumnya keinginan masyarakat ialah keseimbangan dan keadilan atas penggantinya rugi tanah atau lahan milik mereka, sebenarnya mereka mendukung pembangunan untuk kepentingan publik karena nantinya mereka yang merasakan manfaatnya.

Senin, 19 November 2012

Tugas Softskill 15 november 2012


Nama      : Novel Firdaus 
NPM        : 1A111518
Kelas       : 5KA28

1. Makna manusia sebagai makhluk individu
manusia, makhluk dan individu itu sendiri berarti :
Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
Individu menurut saya adalah manusia sebagai pribadi yang utuh, tunggal dan memiliki ciri khas tersendiri, memiliki berbagai kemampuan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan sesama, dengan lingkungan dan paling utama dengan Tuhan yang menciptakannya.
Manusia dimulai dari satu titik kehidupan,  melalui satu titik kehidupan itu setiap manusia selalu berbeda,  secara bertahap manusia berkembang menjadi janin, lahir menjadi bayi, balita hingga dewasa. Dengan bukti diri sendiri yang selalu menggunakan satu cara yaitu kemampuan hidup masing masing, tidak ada bukti bantuan orang lain, maka manusia itu menjadi TUNGGAL. Salah satu tujuan manusia hidup adalah membuat tubuh sendiri, jadi bila ingin sukses sebagai manusia maka hanya ada satu cara yaitu tahu diri sendiri. Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat, dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi.
Baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya bagus manta maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya maka dihadapan Tuhan menjadi jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik pula terhadap orang tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah dewasa memiliki makna tertentu, antara lain hidup mandiri, berkepribadian baik dan luhur, mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan lain-lain.
2. Makna manusia sebagai makhluk sosial
Status mahluk sosial selalu melekat pada diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
Manusia berperan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang dapat dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Namun keduanya tidak dapat dipisahkan karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Masyarakat merupakan wadah bagi individu untuk mengadakan interaksi sosial dan interelasi sosial. Interaksi merupakan aktivitas timbal balik antar individu dalam suatu pergaulan hidup bersama. Pada masa bayi, mereka berinteraksi dengan keluarganya melalui berbagai kasih sayang. Ketika sudah bisa berbicara dan berjalan, interaksi mereka meningkat lebih luas lagi dengan teman-teman sebayanya melalui berbagai permainan anak-anak atau aktivitas lainnya. Proses interaksi terus berlanjut sesuai dengan lingkungan dan tingkat usianya, dari mulai interaksi non formal seperti berteman dan bermasyarakat sampai interaksi formal seperti berorganisasi, dan lain-lain. Jika tingkah laku timbal balik (interaksi sosial) itu berlangsung berulang kali dan terus menerus, maka interaksi ini akan berkembang menjadi interelasi sosial seperti suatu perasaan hidup bersama, sepergaulan, dan selingkungan yang dilandasi oleh rasa kemanusiaan yang beradab dan kekeluargaan yang harmonis.
Dengan demikian tidak setiap kumpulan individu merupakan masyarakat. Dalam kehidupan sosial terjadi bermacam-macam hubungan atau kerjasama, antara lain hubungan antarstatus, persahabatan, kepentingan, dan hubungan kekeluargaan. Sebagai mahluk sosial, manusia dikaruniai oleh Sang Pencipta antara lain sifat rukun sesama manusia.
3. Implikasi-implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan manusia
Manusia memiliki dua peranan yang harus dilakoni dalam kehidupan ini, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai seorang individu manusia memiliki sifat egois, ambisius dan tidak pernah puas. Sedangkan dalam peranannya sebagai makhluk sosial mereka dituntut untuk bisa berbagi dan saling tolong menolong. Oleh karena itu, dari sifat kesosialan manusia itu, terdapat beberapa implikasi yang terjadi yaitu:
  • Kesadaran akan ‘ketidakberdayaan’ manusia bila seorang diri.
  • Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
  • Penghargaan akan hak-hak orang lain.
  • Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
4. Interaksi sosial menjadi menjadi kunci dalam kehidupan sosial
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, sebab tanpa interaksi tidak mungkin ada kehidupan bersama. Yang terpenting dari interaksi sosial ini adalah komunikasi. Reaksi yang timbul dari komunikasi ini berarti bahwa individu memperhatikan orang yang memberi stimulus, sehingga dengan adanya perhatian terhadap stimulus tersebut terjadilah suatu hubungan yang disebut interaksi sosial. Dalam interaksi terlihat adanya hubungan untuk tukar menukar pengetahuan yang berdasarkan take and give. Setiap interaksi ditentukan pula oleh waktu, situasi dan kepentingan-kepentingan yang mengakibatkan terjadinya interaksi tersebut.
5. Apakah semua interaksi sosial yang berlangsung bersifat positif bagi kehidupan manusia?
Suatu interaksi sosial tidak hanya tergantung dari tindakan ataupun kegiatan saja, tetapi juga dari tanggapan atau response reaksi dan juga feedback terhadap tindakan atau kegiatan tersebut. Tidak semua interaksi sosial bersifat positif, tetapi juga dapat bersifat negatif apabila mengarah kepada suatu pertentangan (conflict), atau bahkan lama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Bersifat positif apabila mengarah kepada suatu kerjasama (cooperation) dan menghasilkan sesuatu yang positif.